Halaman
untuk SMA dan MA Kelas XII
Mimin Nur Aisyah
Hartatik Fitria R
3
3
EKONOMI
EKONOMI
J i l i d
Jilid
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang
EKONOMI
Untuk Kelas XII SMA dan MA
Penyusun
:
Mimin Nur Aisyah
Hartatik Fitria R
Editor
:
Wahyu Muhammadi
Desain Sampul
:
Agus Sudiyanto
Layout
:
Nurul Latifah
330.07
MIM MIMIN Nur Aisyah
m
Ekonomi 3 : Untuk SMA dan MA Kelas XII / penulis,Mimin
Nur Aisyah, Hartatik Fitria R ; editor, Wahyu Muhammadi.
. -- Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
vi, 218 hlm. : ilus. ; 25 cm.
Bibliografi : hlm. 215-216
Indeks
ISBN 978-979-068-700-4 (no.jilid lengkap)
ISBN 978-979-068-709-7
1. Ekonomi-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Hartatik
Fitria R III. Wahyu Muhammadi
Hak Cipta Buku ini telah dibeli Departemen Pendidikan Nasional
Dari Penerbit CV.Sahabat
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009
Diperbanyak oleh...
iii
Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional,
pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/
penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet
(
website
) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi
syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007
.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh
para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (
download
)
,
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan
bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan
guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar
negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada
para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-
baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.
Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta,
Juni
2009
Kepala Pusat Perbukuan
Kata Pengantar
Buku Ekonomi ini disusun untuk membimbing peserta didik SMA
dan MA agar; (1) memahami sejumlah konsep ekonomi untuk
mengaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-
hari; (2) menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep
ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi; (3)
membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab dengan
memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen,
dan akuntansi; (4) membuat keputusan yang bertanggung jawab
mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk,
baik dalam skala nasional maupun internasional.
Semua materi dalam buku ini akurat, mutakhir, mengandung
wawasan produktivitas, merangsang keingintahuan siswa,
mengembangkan kecakapan hidup, mengembangkan wawasan
kebhinekaan, dan kontekstual. Bahasa yang digunakan pun menarik
karena disesuaikan dengan perkembangan peserta didik. Kalimat yang
digunakan sangat komunikatif dan interaktif, lugas, runtut, dan sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku.
Agar buku ini mudah dipahami, materi disusun secara sistematis,
logis, dan seimbang. Pengemasan materi berdasarkan prinsip berpusat
pada peserta didik. Ilustrasi dan contoh pun disesuaikan dengan materi
dan kontekstual.
Harapan penulis, semoga buku ini benar-benar mampu membantu
peserta didik untuk menjadi putra bangsa yang terbaik, unggul, dan
mempunyai daya saing secara global di masa datang. Amin.
Yogyakarta, Mei 2007
Penulis
iv
Daftar Isi
Kata Sambutan
........................................................................................................
iii
Kata Pengantar
........................................................................................................
iv
Daftar Isi
....................................................................................................................
v
Bab I
Karakteristik Perusahaan Dagang
A.
Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jasa ..................................
3
B.
Perbedaan antara Perusahaan Jasa dengan
Perusahaan Dagang ........................................................................
5
C.
Rekening pada Perusahaan Dagang ............................................
7
D. Metode Pencatatan Persediaan ....................................................
1 1
Uji Kompetensi .......................................................................................
2 0
Bab II
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
A.
Pencatatan Bukti Transaksi ke dalam Jurnal .............................
2 5
B.
Mencatat (
Posting)
dalam Buku Pembantu ...............................
3 7
C.
Pemindahbukuan (
Posting
) ke Buku Besar Umum .................
4 4
D. Menghitung Harga Pokok Penjualan .........................................
4 8
E.
Pengikhtisaran dari Saldo Buku Besar .......................................
5 0
F.
Kertas Kerja .....................................................................................
5 1
G.
Laporan Keuangan .........................................................................
5 6
H. Penutupan
.......................................................................................
6 1
I.
Jurnal Pembalik (Penyesuaian Kembali/
Reversing Entries
) .....
6 5
Uji Kompetensi .......................................................................................
6 7
Latihan Ulangan Umum Semester 1 ..................................................
7 7
v
vi
Bab III Manajemen dan Badan Usaha
A.
Unsur-Unsur Manajemen
............................................................
9 3
B.
Prinsip dan Fungsi Manajemen ...................................................
9 8
C.
Peran Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia ..............
111
Uji Kompetensi .......................................................................................
135
Bab IV Koperasi Sekolah dan Kewirausahaan
A.
Memakmurkan Koperasi dan Koperasi Sekolah .....................
145
B.
Sisa Hasil Usaha (SHU) .................................................................
168
C.
Kewirausahaan ................................................................................
173
Uji Kompetensi .......................................................................................
191
Latihan Ulangan Umum 2 ....................................................................
197
Latihan Ulangan Akhir Tahun ..............................................................
204
Daftar Pustaka
.........................................................................................................
215
Glosarium
.................................................................................................................
217
Indeks
.........................................................................................................................
218
1
Ekonomi SMA/MA XII
Bab I
Karakteristik Perusahaan Dagang
Sumber : www.actco.com
Gambar 1.1
Toko buku merupakan contoh perusahaan dagang. Toko ini hanya menjual barang dagangannya
tanpa mengubah bentuk ataupun fungsi barang tersebut.
Ekonomi SMA/MA XII
2
Peta Konsep
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat:
1. mendeskripsikan perusahaan dagang;
2. mendeskripsikan karakteristik perusahaan dagang;
3. membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang;
4. mendeskripsikan metode pencatatan persediaan.
Karakteristik
Perusahaan Dagang
Terdiri atas
Rekening pada
Perusahaan
Dagang
Perbedaan
Perusahaan Jasa
dan Perusahaan
Dagang
Definisi
Perusahaan
Dagang
Metode
Pencatatan
Persediaan
Tujuan Pembelajaran
3
Ekonomi SMA/MA XII
Pelajari bab ini dengan cermat agar kalian dapat memahami tentang
karakteristik perusahaan dagang selanjutnya dapat membedakan ciri yang
melekat pada perusahaan dagang dengan jenis usaha yang lain, sehingga
dapat menentukan rekening yang harus disediakan dalam perusahaan
dagang.
1. Pengertian
Sering kali kita kebingungan dalam menentukan jenis
usaha suatu perusahaan. Jika dicermati, aktivitas suatu
perusahaan dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu
perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan pabrikasi
(
manufacture
).
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang didirikan
seseorang atau sekelompok orang yang kegiatan utama/pokok
bergerak dalam bidang pelayanan jasa atau menjual jasa.
Penghasilan yang diperoleh dari perusahaan jasa ini berupa
hasil dari penyerahan jasa, yaitu berupa pendapatan jasa.
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan
utama/pokok melakukan pembelian suatu barang untuk
dijual kembali tanpa mengubah bentuk maupun fungsi dari
barang tersebut. Perusahaan ini memperoleh penghasilan dari
penjualan barang dagangannya. Contoh perusahaan dagang
antara lain: toko buku, toko perlengkapan sekolah, dan alat
elektronik. Toko ini hanya menjual barang dagangannya tanpa
mengubah bentuk ataupun fungsi barang tersebut.
A.
Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jasa
perusahaan dagang, rekening perusahaan dagang, metode pencatatan
persediaan.
Motivasi Belajar
Kata Kunci
Ekonomi SMA/MA XII
4
Perusahaan pabrikasi (
manufacture
) adalah perusahaan
yang kegiatan utama/pokok mengolah bahan mentah menjadi
produk jadi untuk dijual. Perusahaan ini kegiatannya membeli
bahan mentah lalu mengolahnya menjadi barang jadi,
selanjutnya dijual kepada konsumen/pelanggan. Bahan mentah
yang diolah hasilnya berupa produk jadi yang berubah bentuk
Kelebihan dan kekurangan dari perusahaan jasa
dengan perusahaan dagang.
Akurasi Prinsip
:
No.
Jenis Perusahaan
Kelebihan
Kekurangan
1 .
Jasa
x
Tidak perlu tempat
untuk memajang
(display) barang.
x
Tidak diperlukan
tempat untuk
menyimpan barang
(gudang).
x
Tidak perlu alat
angkut untuk
mengirim barang
kepada konsumen.
x
Kualitas jasa dapat
diketahui setelah
konsumen membeli
jasa.
x
Jasa yang sudah dibeli
tidak dapat dikem-
balikan (diretur).
2.
Dagang
x
Menjual barang tanpa
mengolah lebih dulu.
x
Kualitas barang dapat
diketahui secara lang-
sung oleh konsumen.
x
Diperlukan tempat
untuk memajang
(display) barang.
x
Diperlukan tempat
untuk menyimpan
barang (gudang).
x
Diperlukan alat
angkut untuk
mengirim barang
kepada konsumen.
x
Barang yang sudah
dibeli konsumen
dapat dikembalikan
(diretur) sehingga
perusahaan tidak jadi
memperoleh peng-
hasilan.
5
Ekonomi SMA/MA XII
maupun fungsi dari bahan tersebut. Misalnya pabrik tekstil
yang mengolah benang menjadi kain untuk dijual kepada
pelanggan/konsumen.
2. Ciri Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang ini berbeda dengan jenis usaha pada
perusahaan jasa. Ada beberapa karakteristik khusus yang
melekat pada perusahaan dagang yaitu sebagai berikut.
a.
Penghasilan diperoleh dari hasil penyerahan/penjualan
barang dagangan.
b.
Barang dagangan yang diperjualbelikan tidak diubah
bentuk maupun fungsinya.
c.
Rekening-rekening yang terdapat pada perusahaan
dagang antara lain; pembelian atau persediaan barang
dagangan, retur dan pengurangan harga pembelian,
potongan pembelian, beban angkut pembelian, penjualan,
retur dan pengurangan harga penjualan, potongan
penjualan, harga pokok penjualan, dan beban angkut
penjualan.
d.
Beban usaha perusahaan dibedakan dalam dua kelompok,
yaitu beban pemasaran dan beban administrasi umum.
Beban pemasaran adalah semua beban yang ditanggung
atau dikeluarkan dalam rangka penyerahan barang
dagangan kepada konsumen/pelanggan (misalnya, gaji
pegawai bagian pemasaran, beban angkut penjualan).
Sedangkan beban administrasi umum adalah beban yang
ditanggung atau dikeluarkan dalam rangka pengelolaan/
manajerial perusahaan (misalnya, gaji pegawai bagian
kantor, pemakaian perlengkapan kantor).
B.
Perbedaan antara Perusahaan Jasa dengan
Perusahaan Dagang
Berdasarkan karakteristik perusahaan dagang, maka
dapat disimpulkan tentang perbedaan antara perusahaan jasa
dengan perusahaan dagang berikut ini.
Ekonomi SMA/MA XII
6
Akurasi Prinsip
:
No.
Keterangan
Perusahaan Jasa
Perusahaan Dagang
1.
Penghasilan
x
Penghasilan Jasa
(Penyerahan jasa
berupa kenikmatan)
x
Penjualan Barang
Dagangan
(Penyerahan barang
tanpa mengolah lebih
dahulu)
2.
Rekening yang
ada
x
Pendapatan jasa
x
Penjualan
x
Retur penjualan dan
pengurangan harga
x
Potongan penjualan
x
Harga pokok penjualan
x
Pembelian/persediaan
barang dagangan
x
Beban angkut
pembelian
x
Retur pembelian dan
pengurangan harga
x
Potongan pembelian
3.
Laporan laba
rugi
x
Pendapatan jasa
xx
Beban usaha
xx
-
Laba usaha
xx
Penjualan
xx
Harga pokok
penjualan
xx
-
Laba kotor
xx
Beban usaha
xx
-
Laba usaha
xx
4.
Contoh
perusahaan
x
Jasa bengkel/servis
kendaraan
x
Transportasi
x
Telekomunikasi
x
Salon
x
Persewaan/rental
mobil, computer
x
Jasa pengacara
x
Notaris
x
Konsultan teknik,
akuntansi, manajemen
x
Toko bahan bangunan
x
Toko buku dan
perlengkapan sekolah
x
Pengecer dan grosir
x
Dealer motor
7
Ekonomi SMA/MA XII
Kerjakan dalam kelompok yang terdiri atas dua orang teman pria dan tiga
orang wanita. Cermati kegiatan usaha yang dilakukan oleh seseorang di
sekitar sekolahmu. Catat dan identifikasi masing-masing kegiatan itu. Catat
rekening apa saja yang ada di perusahaan tersebut.
Diskusikan dalam kelompok kalian. Hasilnya dikumpulkan pada bapak/
ibu gurumu.
C.
Rekening pada Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang memang berbeda dengan perusahaan
jasa. Rekening yang digunakan pada perusahaan dagang yaitu
berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dagangan.
Hal ini terlihat secara khusus pada rekening yang digunakan
pada perusahaan dagang antara lain rekening pembelian,
persediaan barang dagangan, retur pembelian dan
pengurangan harga, serta potongan pembelian.
1.
Pembelian
(
purchases)
, rekening ini digunakan untuk
mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan
pembelian barang dagangan baik secara tunai maupun
kredit, apabila perusahaan menggunakan metode
pencatatan persediaan barang dengan metode fisik atau
periodik. Jika terjadi pembelian barang dagangan
berdasarkan bukti transaksi berupa faktur pembelian atau
bukti kas keluar selanjutnya dicatat dalam rekening
pembelian di sisi debit.
2.
Persediaan Barang Dagangan
(
inventory)
, rekening ini
digunakan untuk mencatat semua transaksi yang
berkaitan dengan pembelian barang dagangan baik secara
tunai maupun kredit, apabila perusahaan menggunakan
metode pencatatan persediaan barang dengan metode
perpetual atau terus menerus. Jika terjadi pembelian
barang dagangan berdasarkan bukti transaksi berupa
faktur pembelian atau bukti kas keluar selanjutnya dicatat
dalam rekening persediaan barang dagangan di sisi debit.
3.
Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
(
Purchases
return and
allowances),
rekening ini digunakan untuk
mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengembalian
barang yang telah dibeli tetapi dikembalikan karena
barang tidak sesuai dengan yang dipesan atau barang
Kecakapan Sosial
Ekonomi SMA/MA XII
8
tersebut rusak. Jika terjadi pengembalian/retur barang
dagangan yang telah dibelinya maka bukti transaksi
berupa nota debit akan dicatat dalam rekening retur
pembelian dan pengurangan harga di sisi debit.
4.
Potongan Pembelian
(
purchases discount
), rekening ini
digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi karena
ada potongan pembelian. Potongan pembelian ini terjadi
jika pembeli membayar harga barang yang dibelinya
tersebut dalam jangka waktu (termin) potongan.
Potongan pembelian ini dipengaruhi oleh syarat
pembayaran yang ditetapkan oleh penjual.
Perusahaan (penjual) sering menerapkan istilah
termin pembayaran. Adapun syarat penjualan (termin
pembayaran) antara lain:
a.
2/10, n/30 artinya diberikan potongan sebesar 2%
dari harga faktur jika pembayaran dilakukan dalam
tempo 10 hari sejak tanggal faktur dan jika
pembayaran dilakukan setelah periode tersebut (10
hari) maka pembayaran harus dilakukan secara
penuh (nominal faktur) dengan batas waktu 30 hari
sejak tanggal faktur.
Contoh: Pada tanggal 1 Oktober 2006 Toko
“Saranglaba” membeli barang dagangan dari Toko
“Sejahtera” senilai Rp30.000.000,00 dengan syarat
2/10, n/30.
Atas transaksi tersebut dapat dilakukan analisis
sebagai berikut.
Bagi Toko “Saranglaba” transaksi tersebut
merupakan pembelian secara kredit, jika dibayar
tanggal 2 sampai tangga 11 Oktober 2006 maka
diberi potongan sebesar 2% X Rp30.000.000,00 =
Rp600.000,00 sebagai potongan pembelian. Namun
jika dibayar tanggal 12 Oktober 2006 maka tidak
diberi potongan atau dibayar sebesar harga faktur
Rp30.000.000,00 dan batas terakhir pembayaran
sampai 1 November 2006 (jangka 30 hari).
b .
n/15, EOM artinya jumlah rupiah dari harga faktur
penjualan harus dibayar 15 hari sesudah akhir bulan
(
End Of Month
) dibuatnya faktur.
Contoh: Pada tanggal 1 Oktober 2006 Toko
”Saranglaba” membeli barang dagangan dari Toko
“Sejahtera” senilai Rp30.000.000,00 dengan syarat
2/15, EOM.
9
Ekonomi SMA/MA XII
Atas transaksi tersebut dapat dilakukan analisis
sebagai berikut.
Bagi Toko “Saranglaba” transaksi tersebut
merupakan pembelian secara kredit, harga faktur
harus dibayar dan tidak diberi potongan (sebesar
harga faktur Rp30.000.000,00) batas terakhir
pembayaran sampai 15 November 2006.
c.
EOM (
End Of Month
) artinya faktur tersebut harus
dilunasi paling lambat pada akhir bulan pembelian.
Contoh: Pada tanggal 1 Oktober 2006 Toko
“Saranglaba” membeli barang dagangan dari Toko
Sejahtera senilai Rp30.000.000,00, dengan syarat
EOM (
End Of Month
).
Atas transaksi tersebut dapat dilakukan analisis
sebagai berikut.
Bagi Toko ”Saranglaba” transaksi tersebut
merupakan pembelian secara kredit, harga faktur
harus dibayar dan tidak diberi potongan (sebesar
harga faktur Rp30.000.000,00) batas terakhir
pembayaran sampai 31 Oktober 2006.
d.
C.O.D (
Cash On Delivery
) artinya harga barang yang
dibeli harus dibayar sebesar harga faktur pada saat
barang dikirim dan diterima pembeli.
Contoh: Pada tanggal 1 Oktober 2006 Toko
”Saranglaba” membeli barang dagangan dari Toko
”Sejahtera” senilai Rp30.000.000,00, dengan syarat
C.O.D (
Cash On Delivery
)
Atas transaksi tersebut dapat dilakukan analisis
sebagai berikut.
Bagi Toko “Saranglaba” transaksi tersebut bukan
pembelian secara kredit, harga faktur harus dibayar
dan tidak diberi potongan (sebesar harga faktur
Rp30.000.000,00) pada saat barang diterima pembeli.
5.
Beban Angkut Pembelian (
Freight-in
), merupakan
beban yang harus ditanggung pembeli pada saat
pembelian barang dagangan dilakukan. Beban angkut
pembelian ini akan menambah harga perolehan/harga
pokok barang dagangan. Adanya beban angkut
pembelian ini tergantung pada syarat penyerahan barang
yang ditentukan oleh penjual. Beberapa syarat penyerahan
barang yang biasa dilakukan di antaranya sebagai berikut.
Ekonomi SMA/MA XII
10
a.
Free on Board (FOB)
destination point
(prangko
gudang pembeli), yaitu penjual menanggung semua
ongkos pengiriman sampai barang dagangan
tersebut sejak dari gudang penjual sampai barang
dagangan ada di gudang pembeli.
b.
Free on Board (FOB)
shipping point
(prangko
gudang penjual) yaitu pembeli menanggung semua
ongkos pengiriman sampai barang dagangan
tersebut sejak dari gudang penjual sampai barang
dagangan ada di gudang pembeli.
6.
Penjualan
(
sales)
,
rekening ini digunakan untuk mencatat
transaksi penjualan barang dagangan baik secara tunai
maupun kredit. Bukti transaksi atas penjualan barang
dagangan ini berupa faktur atau bukti penerimaan kas/
kuitansi.
7.
Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
(
sales return
and
allowances)
, rekening ini digunakan untuk mencatat
transaksi yang berkaitan dengan pengembalian barang
yang telah dijual tetapi dikembalikan oleh pembeli karena
barang tidak sesuai dengan yang dipesan atau barang
tersebut rusak. Jika terjadi pengembalian/retur barang
dagangan yang telah dijual maka bukti transaksi berupa
nota kredit akan dicatat dalam rekening retur penjualan
dan pengurangan harga di sisi kredit. Transaksi
pengembalian barang ini bagi pembeli dinamakan retur
pembelian dan bagi penjual dinamakan retur penjualan
8.
Potongan Penjualan
(
sales discount
), rekening ini
digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi karena
ada potongan penjualan. Potongan penjualan ini terjadi
jika pelanggan/pembeli membayar harga barang yang
dibelinya tersebut dalam jangka waktu (termin)
potongan. Potongan penjualan ini dipengaruhi oleh syarat
pembayaran yang ditetapkan oleh penjual. Rekening
potongan ini bagi pembeli dinamakan potongan
pembelian dan bagi penjual dinamakan potongan
penjualan. Bukti transaksi yang digunakan sebagai
sumber pencatatan dalam transaksi ini berupa bukti
penerimaan kas.
9.
Beban Angkut Penjualan (
freight-out)
, rekening ini
digunakan untuk mencatat setiap transaksi penjualan
11
Ekonomi SMA/MA XII
apabila dalam perjanjian jual beli, penjual yang
menanggung beban tersebut. Rekening ini sangat
tergantung pada syarat penyerahan barang yang
ditetapkan oleh penjual. Beban angkut ini bagi pembeli
dinamakan beban angkut pembelian dan bagi penjual
dinamakan beban angkut penjualan. Bukti transaksi yang
digunakan sebagai sumber pencatatan berupa kuitansi
atau bukti kas keluar.
D.
Metode Pencatatan Persediaan
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kegiatan
utama perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan
kemudian menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk
maupun fungsinya. Dalam hal ini akan timbul beberapa
permasalahan, yaitu dalam menentukan persediaan akhir. Cara
menentukan harga pokok barang dan nilai persediaan akhir
akan sangat bergantung pada metode pencatatan persediaan
yang dilakukan oleh perusahaan. Metode pencatatan
persediaan barang dagangan dalam akuntansi ada dua yaitu:
1. Metode Fisik (
Periodik
)
Metode pencatatan persediaan secara fisik biasa disebut
juga dengan sistem periodik (
periodic inventory system
), karena
untuk menentukan nilai atau harga pokok persediaan barang
dagangan di akhir periode akuntansi harus dilakukan
penghitungan secara fisik (
stock opname
) di gudang tempat
menyimpan barang yang bersangkutan untuk mengetahui
besarnya persediaan barang dagangan pada akhir periode.
Karena nilai persediaan barang dagangan tidak dapat diketahui
melalui pencatatan, maka harga pokok barang yang terjual
juga tidak dapat ditentukan dengan benar. Oleh karena itu
pada akhir periode akuntansi, setelah dihitung jumlah
persediaan akhir barang tersebut secara akuntansi dibuatkan
jurnal penyesuaian atas persediaan barang dagangan tersebut.
Penghitungan persediaan akhir barang dagangan ini antara
lain dengan metode; FIFO (
First In First Out), LIFO
(
Last In First
Out),
rata-rata sederhana, dan rata-rata tertimbang. Metode FIFO
ini yang digunakan pedoman adalah harga barang yang dibeli
pertama digunakan untuk menentukan harga pokok barang
yang terjual. Metode LIFO menetapkan harga barang yang
paling akhir (terbaru) dibeli digunakan sebagai dasar
menentukan harga pokok barang yang laku dijual.
Ekonomi SMA/MA XII
12
Dalam melakukan pencatatan persediaan barang
dagangan dengan metode fisik ini setiap terjadi pembelian
barang dagangan akan dicatat dalam rekening Pembelian, dan
pada saat terjadi penjualan barang dagangan akan dicatat
dalam rekening Penjualan tanpa mencatat harga pokok barang
yang terjual tersebut. Berikut disajikan contoh jurnalnya.
Akurasi Prosedur
:
Jurnal untuk Mencatat Pembelian Barang Dagangan
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Pembelian
Utang usaha/kas
(mencatat pembelian
barang dagangan)
Jurnal untuk Mencatat Penjualan Barang Dagangan
Contoh:
Tanggal 1 Oktober 2006 Toko “Rejeki” membeli dengan kredit
barang dagangan dari Toko “Makmur” 5.000 kg beras
@ Rp5.000,00 senilai Rp25.000.000,00.
Tanggal 5 Oktober 2006 Toko “Rejeki” menjual dengan kredit
barang dagangan tersebut 4.000 kg beras @ Rp5.500,00 kepada
Toko “Aman” senilai Rp22.000.000,00 dengan syarat (termin)
pembayaran 2/10; n/30.
Berdasarkan transaksi tersebut dapat dicatat dalam jurnal
berikut ini.
xxx
-
-
xxx
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Piutang/Kas
Penjualan
(mencatat penjualan
barang dagangan)
xxx
-
-
xxx
13
Ekonomi SMA/MA XII
2. Metode
Perpetual
atau Terus-menerus
(
Continue
)
Metode ini disebut
perpetual
atau terus-menerus (
continue
)
karena aliran barang dagangan dapat diikuti secara terus-
menerus setiap saat. Di dalam sistem ini, setiap saat dapat
diketahui besarnya nilai atau harga pokok barang yang terjual
serta jumlah persediaan barang dagangan di akhir periode
akuntansi.
Metode pencatatan atas persediaan barang dagangan
dilakukan secara berkelanjutan, menyangkut perubahan
persediaan yang tercermin dalam rekening persediaan.
Pembelian dan penjualan (pengeluaran) barang dicatat secara
langsung di rekening persediaan pada saat terjadinya transaksi.
Akurasi Konsep:
Karakter pencatatan dengan sistem perpetual sebagai berikut.
a.
Pembelian barang dagangan untuk dijual akan dicatat
dalam rekening persediaan barang dagangan bukan
rekening pembelian.
b .
Biaya angkut pembelian, retur, dan pengurangan harga
pembelian, serta potongan tunai pembelian dicatat dalam
rekening persediaan, bukan dalam rekening terpisah
(rekening tersendiri retur dan pengurangan harga
pembelian).
Tanggal Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Pembelian
Utang usaha
(mencatat pembelian
barang dagangan dari
Toko makmur)
Rp 25.000.000,00
-
-
Rp 25.000.000,00
Okt. 1
Piutang Usaha
Penjualan
(mencatat penjualan
barang dagangan kepada
Toko Aman)
Rp 22.000.000,00
-
-
Rp 22.000.000,00
Okt.
5
Ekonomi SMA/MA XII
14
c.
Harga pokok penjualan diakui pada saat penjualan dengan
mendebit rekening harga pokok penjualan dan
mengkredit rekening persediaan barang dagangan.
d.
Persediaan merupakan rekening pengendali yang
didukung oleh buku besar pembantu. Buku pembantu
berisi catatan persediaan secara individual (tiap-tiap jenis
barang dibuatkan suatu buku pembantu). Dalam buku
pembantu ini memperlihatkan tentang kualitas dan harga
tiap-tiap persediaan.
Dalam melakukan pencatatan persediaan barang dengan
metode perpetual, setiap transaksi pembelian barang dicatat
dalam persediaan barang. Apabila barang tersebut dijual,
dicatat dalam penjualan, serta mencatat pula harga pokok
barang yang dijual.
Penghitungan persediaan barang dagangan ini antara lain
dengan metode; FIFO (
First In First Out), LIFO
(
Last In First
Out)
dan rata-rata bergerak. Metode FIFO ini yang digunakan
pedoman adalah harga barang yang dibeli pertama digunakan
untuk menentukan harga pokok barang yang laku dijual.
Metode LIFO menerapkan harga barang yang paling akhir
(terbaru) dibeli digunakan sebagai dasar menentukan harga
pokok barang yang laku dijual. Setiap perubahan arus barang,
maka buku/kartu persediaan juga harus dicatat sehingga setiap
perubahan akan terpantau besarnya barang yang masih ada
di gudang perusahaan.
Jurnal untuk Mencatat Pembelian Barang Dagangan
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Persediaan Barang
Dagangan
Utang usaha/kas
(mencatat pembelian
barang dagangan)
xxx
-
-
xxx
15
Ekonomi SMA/MA XII
Jurnal untuk Mencatat Penjualan Barang Dagangan
Contoh:
Tanggal 1 Oktober 2006 Toko “Rejeki” membeli dengan
kredit barang dagangan dari Toko “Makmur”
5.000 kg beras @ Rp5.000,00 senilai Rp
25.000.000,00
dengan syarat (termin) pembayaran 3/10; n/30.
Tanggal 5 Oktober 2006 Toko “Rejeki” menjual dengan
kredit barang dagangan tersebut 4.000 kg beras
@ Rp5.500,00 kepada Toko “Aman” senilai
Rp22.000.000,00 dengan syarat (termin)
pembayaran 3/10; n/30.
Berdasarkan transaksi tersebut dapat dicatat dalam jurnal
berikut ini.
Tanggal Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Persed. Barang Dag.
Utang Usaha
(mencatat pembelian
barang dagangan)
Rp25.000.000,00
-
-
Rp25.000.000,00
Okt.
1
Piutang Usaha
Penjualan
(mencatat penjualan
barang dagangan)
Harga Pokok Penjualan
Persed. Barang Dag.
(dengan metode persedia-
an FIFO tidak ada per-
sediaan awal)
(mencatat harga pokok
penjualan)
(4.000 kg × Rp5.000)
Rp22.000.000,00
-
Rp20.000.000,00
-
-
Rp22.000.000,00
-
Rp20.000.000,00
5
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Piutang/Kas
Penjualan
(mencatat penjualan barang
dagangan)
Harga Pokok Penjualan
Persed. Barang
Dag.
(mencatat harga pokok
penjualan)
xxx
-
xxx
-
-
xxx
-
xxx
Ekonomi SMA/MA XII
16
Pada metode perpetual ini setiap jenis barang harus
dibuatkan buku pembantu persediaan yang akan digunakan
untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan keluar
masuknya barang dagangan yang bersangkutan. Adapun
contoh kartu persediaan adalah:
Keterangan Kolom:
1
: diisi dengan tanggal terjadinya pembelian barang
dagangan.
2
: untuk mencatat uraian transaksi, baik yang masuk atau
keluar serta nama pemasok atau pelanggan.
3
: untuk mencatat banyaknya barang yang masuk/dibeli.
4
: untuk mencatat harga perolehan barang per satuan
barang yang masuk/dibeli.
5
: untuk mencatat harga jumlah harga perolehan
(banyaknya barang X harga per unit) barang yang
masuk/dibeli.
6
: untuk mencatat banyaknya barang yang keluar/dijual.
7
: untuk mencatat harga perolehan barang per satuan
barang yang keluar/dijual.
8
: untuk mencatat harga jumlah harga perolehan
(banyaknya barang X harga per unit ) barang yang
keluar/dijual.
9
: untuk mencatat banyaknya barang yang masih ada/
tersisa.
10 : untuk mencatat harga perolehan barang per satuan
barang yang masih ada/tersisa.
11 : untuk mencatat harga jumlah harga perolehan
(banyaknya barang X harga per unit) barang yang masih
ada/tersisa.
Dari kartu persediaan (buku pembantu persediaan) ini
perusahaan dapat mengetahui dan memantau aliran barang
yang dibeli dan yang laku dijual serta setiap saat dapat
Tanggal
Keterangan
Masuk
Unit/kg
Harga
Jumlah
Unit/kg
Harga Jumlah
Unit/kg
Harga
Jumlah
Sisa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Keluar
17
Ekonomi SMA/MA XII
mengetahui besarnya sisa barang (barang yang belum laku
dijual). Oleh karena itu, untuk menghitung harga pokok
penjualan tidak perlu lagi menghitung secara fisik jumlah
barang yang masih ada dalam gudang.
Contoh:
Tanggal 1 Oktober 2006 Toko “Rejeki” membeli dengan t
unai
barang dagangan dari Toko “Makmur” 5.000 kg
beras @ Rp5.000,00 senilai Rp25.000.000,00 dengan
syarat (termin) pembayaran 3/10; n/30.
Tanggal 5 Oktober 2006 Toko “Rejeki” menjual dengan
kredit barang dagangan tersebut 4.000 kg beras
@ Rp5.500,00 kepada Toko “Aman” senilai
Rp22.200.000,00 dengan syarat (termin)
pembayaran 2/10; n/30.
Transaksi yang ada di Toko “Rejeki” dapat dicatat dalam
buku persediaan berikut ini.
Tanggal
Keterangan
Masuk
Unit/kg Harga
Jumlah
Unit/kg Harga Jumlah
Unit/kg Harga
Jumlah
Sisa
Keluar
Okt 1
Pembelian
dari Toko
”Makmur”
5.000
5.000,00
25.000.000,00
---
5.000
5.000,00
20.000.000,00
5
Penjualan
kepada Toko
”Aman”
-
-
-
4.000
1.000
5.000,00
5.000.000,00
5.000,00
20.000.000,00
Akurasi Prinsip
:
Dapat disimpulkan tentang perbedaan antara pencatatan
persediaan sebagai berikut.
Keterangan
Metode Fisik/Periodik
Metode Perpetual
Pencatatan
dalam Buku
Pembantu/Kartu
Persediaan
Tidak ada kartu
persediaan
Ada kartu persediaan
Jurnal saat
Pembelian
x
Pembelian xx
Kas/Utang Dag. xx
x
Persd. Brng. Dag. xx
Kas/Utang Dag. xx
Ekonomi SMA/MA XII
18
Jurnal saat
Penjualan
1. Piutang xx
Penjualan xx
2. Tidak ada jurnal HPP
(Harga Pokok Penjualan)
1. Piutang xx
Penjualan xx
2. Jurnal HPP (Harga Pokok
Penjualan)
Mencatat Biaya
Angkut
Pembelian
Biaya Angkut Pemb xx
Kas /Utang xx
x
Tidak ada rekening Biaya
Angkut Pembelian, karena
sudah dicatat dalam harga
perolehan/pembelian.
Jurnal
Penyesuaian
x
Ada jurnal penyesuaian
untuk mencatat per-
sediaan dengan meng-
gunakan dua pendekatan
yaitu:
1. Pendekatan Ikhtisar
Laba-Rugi
2. Pendekatan Harga
Pokok Penjualan
x
Tidak perlu jurnal
penyesuaian.
Perlakuan di
akhir periode
x
Untuk mengetahui besar-
nya persediaan akhir
perlu dilakukan per-
hitungan akhir.
x
Untuk mengetahui besar-
nya persediaan akhir tidak
perlu dilakukan perhitung-
an fisik.
Metode yang
digunakan
x
FIFO
x
LIFO
x
Rata-rata sederhana
x
Rata-rata tertimbang
x
FIFO
x
LIFO
x
Rata-rata bergerak
19
Ekonomi SMA/MA XII
x
Perusahaan dagang merupakan
perusahaan yang melakukan
kegiatan pokok membeli dan
menjual barang dagangan.
x
Perkiraan atau rekening yang ada di
perusahaan dagang, yaitu pem-
belian, penjualan, retur pembelian
dan pengurangan harga, potongan
pembelian, penjualan, retur
penjualan dan pengurangan harga,
potongan penjualan, beban angkut
pembelian, dan beban angkut
penjualan.
x
Pencatatan persediaan barang
dagangan dapat dilakukan secara
fisik ataupun perpetual.
Setelah mempelajari bab ini, kalian seharusnya telah mampu:
x
mendeskripsikan perusahaan dagang,
x
mendeskripsikan karakteristik perusahaan dagang,
x
membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang,
x
mendeskripsikan metode pencatatan persediaan.
Jika ada hal-hal yang belum kalian pahami, pelajarilah kembali hal tersebut
sebelum kalian melanjutkan ke bab berikutnya.
Ringkasan
Refleksi Diri
Ekonomi SMA/MA XII
20
A. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan
tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan
jawaban yang tersedia, dan dikerjakan di kertas lain!
1.
Di bawah ini yang termasuk contoh jenis perusahaan
dagang adalah ....
a. servis elektronik
b. rental komputer
c. dealer mobil
d. perhotelan dan restoran
e. transportasi
2.
Di bawah ini merupakan transaksi-transaksi yang
membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan
dagang,
kecuali
....
a. retur pembelian dan pengurangan harga
b . retur penjualan dan pengurangan harga
c. potongan penjualan
d. penjualan
e. depresiasi aktiva tetap
3.
Syarat (termin) pembayaran yang bagi pembeli
berhubungan dengan ....
a. potongan pembelian
b . retur pembelian dan pengurangan harga
c. penyerahan barang
d. pengembalian barang
e. pengiriman barang
4.
Syarat (termin) pembayaran 4/10, n/30 artinya ....
a. menerima potongan tunai 10% jika dilunasi
30 hari
b . menerima potongan tunai 10% jika dilunasi 4 hari
c. menerima potongan tunai 4% jika dilunasi 30 hari
d. menerima potongan tunai 4% jika dilunasi 10 hari
e. menerima potongan tunai 25% jika dilunasi
10 hari
Uji Kompetensi
21
Ekonomi SMA/MA XII
5.
Pada tanggal 14 Agustus 2006 dibeli barang dagangan
secara kredit sebesar Rp5.000.000,00, dari transaksi
tersebut terdapat beban angkut sebesar Rp500.000,00
dengan syarat
FOB destination point
. Jurnal yang
dibuat oleh pembeli adalah ....
a. pembelian
Rp
5.000.000,00
utang usaha
Rp5.000.000,00
b. pembelian
Rp
5.000.000,00
beban angkut pe
mbelian
Rp 500.000,00
utang usaha
Rp5.500.000,00
c. pembelian
Rp
5.000.000,00
kas
Rp5.000.000,00
d. pembelian
Rp
5.000.000,00
beban angkut pe
mbelian
Rp 500.000,00
kas
Rp5.500.000,00
e. pembelian
Rp
5.500.000,00
utang usaha
Rp5.500.000,00
6.
Pada tanggal 5 Agustus 2006 dilakukan pembelian
senilai Rp30.000.000,00 secara kredit dengan syarat
2/10, EOM. Pada tanggal 14 Agustus 2006 dilakukan
pembayaran atas pembelian tersebut. Jurnal yang
dibuat tanggal 14 Agustus 2006 adalah ...
a. utang usaha (D)
Rp
30.000.000,00
kas (K)
Rp30.000.000,00
b. pembelian (D)
Rp
30.000.000,00
kas (K)
Rp30.000.000,00
c. utang usaha (D)
Rp
30.000.000,00
potongan pembelian (K)
Rp 600.000,00
kas (K)
Rp29.400.000,00
d. utang usaha (D)
Rp
30.000.000,00
potongan pembelian (K)
Rp
3.000.000,00
kas (K)
Rp27.000.000,00
e. pembelian (D)
Rp
30.000.000,00
potongan pembelian (K)
Rp
3.000.000,00
kas (D)
Rp27.000.000,00
Ekonomi SMA/MA XII
22
7.
Dikembalikan kepada penjual barang yang dibeli
karena rusak Rp1.700.000,00. Jurnal yang dibuat
untuk mencatat transaksi tersebut adalah ....
a. utang usaha (D)
Rp
1.700.000,00
pembelian (K)
Rp
1.700.000,00
b . potongan pembelian (D)
Rp
1.700.000,00
pembelian (K)
Rp
1.700.000,00
c. kas (D)
Rp1.700.000,00
pembelian (D)
Rp
1.700.000,00
d. utang usaha (D)
Rp
1.700.000,00
retur pembelian dan
pengurangan harga (K)
Rp
1.700.000,00
e. kas (D)
Rp1.700.000,00
potongan pembelian (D)
Rp
1.700.000,00